Sabtu, 21 Mei 2011

Pasca Pidato, Yahudi AS Pertimbangkan Untuk Kembali Pilih Obama jadi Presiden


Beberapa petinggi Yahudi Amerika sedang memikirkan kembali dukungan mereka terhadap rencana kembali majunya Presiden Barack Obama pada pemilu tahun 2012, setelah ia secara efektif menyerukan Israel untuk memberikan kembali wilayah yang telah diduduki sejak tahun 1967 untuk Palestina.


Pukulan balik setelah pidato Obama tentang Timur Tengah mengguncang Partai Demokrat yang harus kembali berjuang untuk menenangkan komunitas Yahudi pada pemilu mendatang dalam upaya mempersiapkan mengulangi jabatan kedua Obama di Gedung Putih.

Obama pada hari Kamis lalu menyerukan Israel untuk menghormati Palestina dengan mengakui perbatasan sebelum tahun 1967, sehingga mendorong Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan kepada Obama secara terus terang bahwa visinya tentang bagaimana untuk mencapai perdamaian Timur Tengah menjadi tidak realistis.


"Dia telah berusaha untuk mengurangi kekuatan negosiasi Israel dan saya mengutukny untuk tindakan itu," kata mantan Walikota New York, Ed Koch kepada Reuters.

Koch - yang merupakan tokoh Yahudi AS - mengatakan dia tidak mungkin berkampanye atau memilih Obama lagi jika Partai Republik mencalonkan seorang calon pro-Israel yang menawarkan alternatif baru.
Koch menyumbangkan 2.300 dolar untuk kampanye Obama tahun 2008, sesuai dengan pengajuan dengan Komisi Pemilihan Federal.

"Saya percaya bahwa senator Obama akan sama baiknya dengan John McCain berdasarkan laporan pada waktu itu dan berdasarkan dukungannya terhadap Israel. Ternyata aku salah," Katanya.

Meskipun reaksi pernyataan Obama menuai kecaman, beberapa komentator mencatat pembicaraan dari perbatasan tahun 1967 adalah sesuatu yang baru.

"Ini telah menjadi ide dasar untuk setidaknya 12 tahun. Ini adalah apa yang dibicarakan oleh Bill Clinton, Ehud Barak dan Yasser Arafat saat berbicara di Camp David, dan kemudian, di Taba," tulis Jeffrey Goldberg di situs web Atlantik.

"Ini adalah tentang apa yang dibicarakan George W. Bush dengan Ariel Sharon dan Ehud Olmert. Jadi apa masalah besar di sini?."

Jajak pendapat dari pemilu tahun 2008 menunjukkan 78 persen pemilih Yahudi memilih Obama atas saingannya Senator Republik McCain.

"Saya sudah berbicara dengan banyak orang dalam beberapa hari terakhir ini - yang merupakan para pendukung Obama sebelumnya - mereka sangat marah dan merasa terasing," kata miliarder pengembang real estat dan penerbit Mortimer Zuckerman seorang Yahudi kaya AS.

"Dia akan mendapatkan kekurangan dukungan politik, dan saya yakin bahwa dukungan terhadap Obama juga akan meluas terhadap turunnya dukungan keuangan terhadap dirinya."

sumber: http://www.eramuslim.com/berita/dunia/pasca-pidato-yahudi-as-pertimbangkan-untuk-kembali-pilih-obama-jadi-presiden.htm

Tidak ada komentar:

Posting Komentar