Sabtu, 21 Mei 2011

Rapor Merah, SBY Dituntut Mundur


YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Puluhan mahasiswa dari Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat (20/5/2011) siang, memperingati Hari Kebangkitan Nasional dengan berunjuk rasa.

Dalam aksinya, massa Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) DIY menyuarakan kegagalan pemerintah selama 13 tahun reformasi. Mereka lantas menuntut Presiden Susilo Bambang Yudhoyono beserta semua anggota kabinetnya untuk mundur.


Aksi unjuk rasa ini berawal dari dari Bundaran Universitas Gadjah Mada, dilanjutkan dengan longmarch ke perempatan Tugu Yogyakarta. Di tengah perjalanan, peserta aksi berjalan mundur sebagai simbol mundurnya pencapaian pemerintah dalam menunaikan tugasnya memenuhi hak dasar rakyat Indonesia, yakni mengentaskan rakyat dari kemiskinan dan pendidikan murah.

Sementara itu, di perempatan Tugu Yogyakarta, massa pengunjuk rasa kembali melakukan orasi. Koordinator aksi, Aza Al Munandiyan, mengatakan, selama 13 tahun pemerintah telah gagal. Hal itu ditandai dengan korupsi yang merajalela, mafia hukum dan mafia pajak makin marak, serta penegakan supremasi hukum yang adil dan berdaulat belum tuntas dilaksanakan. Selain itu, angka kemiskinan juga masih tinggi.

Sampai tahun 2010 masih ada 30 juta rakyat Indonesia yang hidup di bawah garis kemiskinan. Penganggur masih banyak. Banyak anak putus sekolah karena pendidikan mahal, teriaknya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar