Kamis, 09 Juni 2011

Demonstran Mesir Tuntut Syariah Islam dan Pariwisata yang Hormati Islam


Sekitar 300 orang berkumpul di Tahrir Square Kaipr, Jumat kemarin (3/6), meneriakkan kata "Islam, Islam," serta menyerukan penerapan Hukum Syariah di Mesir.

Para pengunjuk rasa juga mengajukan keberatan mengenai banyaknya wisatawan yang "melanggar tradisi rakyat," dan menuntut pengawasan yang lebih ketat dari mereka yang menerima izin untuk memasuki negara Mesir untuk tujuan pariwisata.

Para demonstran, yang memegang bendera "Partai Pembangunan dan Kebangkitan", menolak negara sipil dan menyerang sekularisme, dengan alasan bahwa hal tersebut tidak sesuai dengan rakyat Mesir.
Mereka menekankan bahwa Mesir adalah negara Islam yang ketat.

Sejumlah pengunjuk rasa juga mendirikan panggung di tempat yang sama yang digunakan kelompok revolusioner untuk menyebarkan pesan mereka. Sejumlah orang yang lewat dan PKL berkumpul di sekitar aksi tersebut.

Para demonstran menyerukan pariwisata yang menghormati norma-norma budaya, mengatakan kunjungan wisatawan Teluk telah melanggar perempuan Mesir. Wisatawan asing yang tidak menghormati tradisi Islam juga harus lebih ketat diatur, kata mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar